Archive for Maret 2015

Sedikit Cara Mencegah dari Kecopetan!

Ilustrasi copet (sumber: lintas.me)
Menurut pengertian KBBI, copet adalah  orang yg mencuri (sesuatu yg sedang dipakai, uang di dl saku, barang yg dikedaikan, dsb) dng cepat dan tangkas.Pada jaman sekarang pengertian tersebut sedikit berubah, karena copet sudah banyak memiliki banyak modus operandi. Aksi copet sekarang banyak yang disertai pemerasan. 

Beberapa tahun lalu ada seorang teman saya yang kecopetan dompet. Sekitar 2-3 minggu ada seseorang yang mengembalikan dompet dengan beberapa surat berharga didalamnya saja dengan meminta imbalan secara memaksa. Sedangkan beberapa hari yang lalu ada facebooker yang mengalami kecopetan kunci kontak dan harus menebusnya di geng copet bersangkutan.

Mencegah lebih baik daripada mengalami. Tugas polisi sudah terlalu banyak, jangan ditambahi laporan-laporan kecopetan. Di kompleks perumahan saya ada polisi yang setiap hari, hujan maupun panas terik tetap setia mengatur kecepatan kendaraan yang lewat. Iya, dia polisi tidur. Oke langsung saja berikut beberapa tips yang saya dapat dari narasumber:

1. Copet selalu lebih pintar (Arian13, vokalis seringai)

Mau apapun pekerjaan dan gelar anda, copet selalu lebih pintar. Jadi selalu waspada terhadap sekitar merupakan jalan terbaik.

2. Copet memilih target yang lengah, bukan dari penampilan ( Pak Takim, Satpam Perumahan)

Suatu hari pak satpam di kompleks perumahan, pergi ke pasar lawang hanya menggunakan menggunakan celana army look dan kaos partai. Dompet ditaruh di saku celana tengah (dekat dengkul) dan dikancing. Tetapi setelah berdesak-desakan di pasar bagian jual sayur ternyata dompetnya kecopetan juga. Solusinya adalah meskipun kita sedang menggunakan pakaian sederhana saat bepergian, tetap harus waspada dengan dompet dan barang berharga yang lainnya.

3. Copet selalu punya geng/komplotan (random subyek dan berita)

Jaman sekarang banyak copet yang beraksi dengan geng/komplotan dan tidak bersolo karir sendiri. Dengan punya geng, copet akan mempunyai 1001 taktik untuk menguasai dompet dan barang berharga anda. Penipuan, pemerasan dan pembiusan disertai aksi kecopetan hampir setiap hari kita dengar melalui media massa dan sosial media. Solusinya adalah saat di tempat yang asing kita harus DON'T TRUST ANYBODY.


4. Copet punya kesaktian (Ayah dan Elga prasetyo/ mahasiswa UM fresh graduate korban kecopetan 2X )

Suatu saat ayah dan ibu saya naik bis yang penuh. Disamping ayah saya bapak-bapak berdiri dan bayar karcis bis, setelah itu bapak tersebut memasukkan dompet ke saku celana belakang dan dikancing. Tak berselang lama, ada orang maju kedepan dan mau turun dari bis. Saat melewati bapak-bapak yang berdiri tadi, orang tersebut menempelkan tangan ke saku luar bapak-bapak tadi. Ayah saya tidak curiga karena sebatas menempelkan perlahan tanpa membuka kancing saku. Tetapi ternyata setelah orang tadi turun dan bis berjalan lagi. Bapak-bapak tadi sadar kalau dompet di saku telah lenyap.

Sedangkan yang dialami elga kira-kira kronologinya adalah seperti ini: Saat pergi bersama ke konser di rampal, semua hape dan dompet rombongan dimasukkan ke jok sepeda. Kunci kontak dimasukkan ke saku depan (di dada) dan dikancingkan. Tetapi pada akhirnya hp paling jelek di jok sepeda hilang. Tidak hanya itu, copet juga mengambil uang 300 ribu dalam dompet yang isi totalnya 20. Keaneahnya adalah jok sepeda terkunci dan tidak rusak. Kunci kontak tetap ada, tidak hilang. Copet mengambil uang di dalam dompet tetapi meninggalkan dompetnya di jok yang terkunci. Dan yang paling aneh kalau copet punya akses NORMAL untuk mengambil barang di jok seharusnya semua HP diambil dan tidak mengambil uang saja tetapi dompet juga diambil untuk kepraktisan.

Solusinya berdoa dan mengingat Tuhan saat bepergian mungkin bisa membantu.


Demikian beberapa cara atau solusi untuk mencegah dari kecopetan

Senin, 30 Maret 2015
Posted by Wisnu Hari Anggara

Kisah Cinta Anak SD dan SMP

Meminjam kata favorit SBY " Saya prihatin" itulah ungkapan kata hati saya akhir-akhir ini. Bagaimana tidak? dunia maya sedang diguncang anak SD yang berpacaran dengan anak SMP. Fenomena pacaran di SD saya akui sudah ada saat saya masih SD juga. Bahkan waktu saya kelas 5 SD (sekitar tahun 2003-2004) teman saya berantem memperebutkan cinta teman sekelas, GENDENG!. Fenomena pacaran sewaktu SD ternyata semakin menggila di era instan dan globalisasi ini.

Begitu juga anak SMP, banyak yang umbar status sayang-sayangan. Kalau kasus cinta SD dan SMP di blow up ke media pasti masyarakat kompakan menyalahkan Televisi. Padahal menurut saya, peran orang  tualah yang harus memenejemen tayangan televisi yang layak tonton untuk anaknya.

Dahulu orang tua saya terutama ayah, sudah termasuk selektif dalam acara televisi. Sinetron macam tersanjung, si manis jembatan ancol, telenovela menjadi hal yang dilarang untuk saya tonton. Meskipun demikian dari tontonan yang diijinkan berupa film laga di bioskop, gulat gaya bebas WCW, tinjunya mike tyson, si doel anak betawi, keluarga cemara, ketoprak humor ada yang kurang sesuai kan untuk anak-anak. Dari tontonan tadi membentuk pribadi saya yang berupa " lelaki penyuka kekerasan yang bermimpi jadi sarjana dengan sifat sayang keluarga dan humoris. Uhuk.

Kembali lagi ke cinta anak SD dan SMP, fenomena cinta anak umbelen  ingusan tersebut menjadi bola salju yang semakin membesar. Dulu jaman saya SD dan SMP media kertas binder adalah senjata wajib bagi pejuang cinta ingusan. Jaman kini sosial media menjadi ajang kisah cinta mereka, parahnya banyak dari orangtua mereka 'gaptek'. Sehingga kelakuan mereka di dunia maya jadi tidak terpantau. Maka dari itu, saya sering memantau adik keponakan yang masih SMP dan mulai cinta-cintaan.
Sumber: Merdeka.com

Sewaktu SD dan SMP memang saya tidak mengalami cinta-cintaan. Jaman itu saya hanyalah anak laki-laki yang pemalu dan dianggap cupu. Menurut anak SD dan SMP waktu itu anak laki-laki yang berprestasi di  kelas. Semasa SD dan SMP waktu luang saya habiskan membaca buku-buku pinjam di perpustakan sekolah, kegiatan tersebut juga dianggap cupu. Meski cupu, saya anti di bully, saya akan melawan habis-habisan kalau ada yang mau membully. DARAH ITU MERAH JENDRAL!!!.

Tapi ya tidak selamanya saya menang melawan para pembully. Perlawanan yang saya lakukan tidak selamanya menggunakan otot. terkadang saya menggunakan strategi tanpa kekerasan. Masalah cinta saya tak pikir, yang penting bisa baca buku dan bercanda dengan teman. Ya ya waktu SMP sih pernah main cinta-cintaan juga tetapi itu tidak sampai ke tahap mengerikan yang namanya pacaran. Cinta saya selalu kandas karena masalah yang rumit seperti sinetron jaman sekarang.



Selasa, 24 Maret 2015
Posted by Wisnu Hari Anggara
Tag :

Wisma Tumapel Bukan Tempat Berfoto Ria

Pasti kamu punya teman yang suka berfoto di bangunan-bangunan kuno. Hal tersebut sah-sah saja selama bagunan kuno masih fungsional dengan baik dan tidak sedang dipugar. Masalah terjadi apabila bangunan kuno tersebut dalam kondisi tidak fungsional, sedang atau belum dipugar. Contoh anget-angetnya kalau di Malang ada wisma tumapel. Mulai dari anak alay, mahasiswa sableng sampai model apkiran hampir setiap hari selalu ada yang pamer foto di sosmed dengan berbagai gaya di dalam wisma tersebut. Wisma dengan bangunan cantik itu dalam kondisi sedang proses adminitrasi panjang untuk dipugar. Tetapi mereka tak peduli itu, bagi mereka yang penting bisa eksis. Bagian bangunan yang bisa saja rapuh, rusak karena kehadiran mereka ini.  Wisma secantik itu seharusnya hanya dimasuki oleh sejarawan dan peneliti untuk kepentingan penelitian terkait dan tidak perlu dimasuki kaum durjana  photogenic. Dengan dalih sudah izin ke penjaga seakan sudah jadi lisensi resmi bagi mereka untuk berfoto dengan berbagai pose katrok sensual di dalam wisma tersebut.

Tidak hanya berfoto bahkan karena wisma tumapel pernah dikunjungi acara reality show bertema mistis, maka banyak orang penasaran dan menguji keangkeran wisma tumapel. PADAHAL SCOOBY DOO SUDAH MEMBUKTIKAN BAHWA KISAH HANTU HANYALAH AKAL-AKALAN ORANG UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN.

 
Wisma tumapel
Kita sebaiknya berfoto didalam bangunan kuno bersejarah setelah dipugar. Apabila belum dipugar jangan memasuki bangunan kuno tersebut karena bisa menyebabkan kerusakan yang lebih didalam bangunan. Be strong WISMA TUMAPEL!
Senin, 02 Maret 2015
Posted by Wisnu Hari Anggara

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Eelektro offering A 2011 Universitas Negeri Malang

- Copyright © Wisnu Hari Anggara -Metrominimalist- Powered by Blogger